Hidupkan High Beam Suzuki SJ410 Tua

Bookmark and Share
IP - SJ410 pertama kali diperkenalan pada pasar Indonesia di tahun 1982 dan langsung digemari. Tak heran masa produksi jip ini terbilang panjang dan baru tutup buku pada tahun 2007 (dinamai Katana). Dari rentang produksinya yang sangat panjang tersebut, SJ410 mengalami beberapa perubahan, salah satunya pada dasbor. Setidaknya sebanyak tiga kali perubahan major berupa penambahan fasilitas terjadi pada sektor ini. Dengan demikian kabel bodi yang digunakan pun tak lagi sama. Baik susunan maupun jumlahnya. 

Jimny SJ410 dengan dasbor kaleng sebagai generasi paling tua ternyata urusan perkabelan termasuk paling rentan. Usia kabel yang tak lagi muda sering kali menyusahkan dan membuat repot pemilik jip mungil ini. Kabel yang sudah tua biasanya getas dan gampang patah. Ujungnya tentu saja kelistrikan jadi persoalan. Malah tak jarang bisa bikin arus pendek sehingga terjadi kebakaran.

Solusi yang dilakukan biasanya mengganti kabel bodi dengan yang baru. Sayangnya kabel bodi khusus untuk SJ410 tahun lawas ini terbilang susah didapatkan. “Di pasaran lebih banyak tersedia kabel bodi SJ410 tahun muda. Namun tak berarti kabel tahun muda ini tidak bisa dipasang pada Jimny tahun tua,” tutur Catur Sunu, seorang penggemar Jimny asal Banjar Baru, Kalimantan Selatan. “Perbedaannya hanya pada soket dasbor dan jumlah kabel saja. Jimny tahun muda punya lebih banyak 2 kabel karena dipakai untuk kabel 4x4 dan tacometer. Selebihnya sama,” pria berbadan gelap ini. 

    
Mengubah kabel SJ410 ini memang tidak rumit, namun bukan berarti tidak ada kendala. “Ada kabel yang tidak cocok warnanya. Baik itu dari soket tahun tua maupun kabel bodi tahun muda,” terang Tri Handoko dari bengkel CBX di bilangan Pondok Gede Bekasi. Ketidak-cocokan warna inilah yang sering kali membingungkan dan tak jarang kabel-kabel ini kemudian lantas diabaikan dan akibatnya lampu hi-beam pada dasbor tahun tua tidak menyala.
    Berikut ini solusi untuk mengatasinya.

 
Bentuk soket yang berbeda antara SJ410 tahun tua (bundar) dan muda (kotak) jadi penghambat pertama. Padahal keduanya harus dikawinkan. Pada proses penginstalan ini terdapat dua kabel berwarna hitam (dari soket dasbor tahun tua) yang salah satunya tidak memiliki pasangan. Kabel hitam yang berada tepat di samping kabel merah polos ini merupakan kabel positif (lihat panah hijau). 


Pada rangkaian kabel tahun muda punya 3 kabel yang tidak terpakai. Kabel orange merupakan kabel untuk lampu petunjuk 4x4 dan kabel biru garis putih merupakan kabel yang disambungkan pada tacometer sedangkan kabel putih merupakan kabel positif untuk menghidupkan tanda lampu hi-beam pada dasbor. 

Lampu hi-beam pada dasbor tidak menyala karena kabel hitam polos tidak mendapat aliran listrik karena tidak ada jodohnya pada rangkaian kabel untuk Jimny tahun muda. Nah, kabel warna putih pada Jimny muda yang juga tidak punya pasangan dijadikan pasangan kabel hitam pada Jimny tua. Tinggal sambungkan kedua kabel tersebut, maka fungsi tanda lampu hi-beam kembali berfungsi karena sudah teraliri arus listrik. 


          Jangan Bingung karena Warna
Warna kabel putih dan hitam memang berbeda. Karena rumusan setiap rangkaian kabel bodi agar fungsinya tak kacau adalah mengawinkan sesuai dengan warna kabel yang ada. Akan tetapi perlu diingat kedua warna kabel tadi punya fungsi penghantar aliran listrik untuk lampu petunjuk hi-beam pada dasbor. Makanya justru perlu dihubungkan.
Untuk Jimny berdasbor kaleng ataupun dasbor tahun muda sama-sama memiliki dua kabel berwarna hitam polos. Pada tahun tua kabel hitam polos terletak bersampingan. Kabel hitam polos di sebelah kabel merah polos merupakan pengantar arus positif untuk lampu hi-beam. Sedangkan kabel hitam polos disebelahnya lagi merupakan kabel massa untuk dasbor tersebut. 

Sementara pada Jimny berdasbor plastik (tahun muda) dua kabel hitam polos tersebut merupakan kabel negatif alias kabel massa. Sedangkan kabel positifnya berwarna putih polos.  
Sedikit menyingung tentang formasi kabel bodi dan dasbor Jimny gen II. Seperti halnya di Jepang,  pasar Indonesia mengenal 4 jenis dasbor yang dipakai oleh Jimny. Pertama dasbor kaleng, dasbor plastik dengan kisi-kisi ac bundar, dasbor plastik dengan kisi-kisi ac kotak dan dasbor yang digunakan oleh Cariban. Keempatnya memiliki formasi kabel yang hampir sama hanya beda sedikit terutama pada soket ke dasbor dan beberapa kabel tambahan lainnya.   


sumber: http://jip.otomotifnet.com

{ 0 comments... Views All / Send Comment! }

Post a Comment